Kegiatan berproduksi merupakan kegiatan dengan lingkup yang agak
sempit sehingga banyak membahas aspek mikro. Dalam mempelajari aspek
ini, peranan hubungan input dan output mendapat perhatian utama. Peranan
input bukan saja dapat dilihat dari segi macam atau ketersediaannya
dalam waktu yang tepat, tetapi juga dapat ditinjau dari segi efisiensi
penggunaannya. Karena hal-hal inilah (macam, ketersediaan, dan
efisiensi) maka terjadi kesenjangan produktivitas (yield gap) antara
produktivitas yang seharusnya dengan produktivitas yang dihasilkan oleh
petani.
Pada kenyataannya, senjang produktivitas ini terjadi karena adanya faktor yang sulit diatasi oleh petani, seperti teknologi yang tidak
dapat dipindahkan dan perbedaan lingkungan (misalnya, iklim). Karena dua
faktor tersebut amat sulit diatasi petani maka perbedaan hasil yang
disebabkan kedua faktor itu menyebabkan senjang produktivitas dari
hasil-hasil eksperimen dan dari potensial suatu usaha tani. Hal tersebut
sering pula disebut dengan istilah “senjang produktivitas pertama”.
Selanjutnya, dikenal pula “senjang produktivitas kedua” (yield gap II),
yaitu perbedaan produktivitas dari suatu potensial usaha tani dan dari
apa yang dihasilkan oleh petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar